Rabu, 17 Februari 2010

Contoh Bentuk Karya Sastra Puisi lama

Bentuk karya sastra lama yang berupa puisi, di antaranya:
1. pantun
Ciri-cirinya : a. tiap bait terdiri atas empat baris
b. tiap-tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata. Yang lazim berjumlah 10 buah dalam tiap-tiap baris
c. sajaknya sengkelang, berumus a-b-a-b
d. kedua baris pertama merupakan sampiran sedangkan isinya terdapat pada kedua baris terakhir
2. talibun
Pantun yang lebih panjang, yaitu pantun yang jumlah barisnya lebih dari empat buah, namun selalu genap. Talibun mempunyai syarat-syarat yang hampir sama dengan pantun, yakni:
a. tiap-tiap bait terdiri atas 6, 8,10, 12 baris atau lebih, tapi selalu harus genap jumlahnya.
b. tiap baris terdiri atas 8 hingga 12 suku kata, tetapi umumnya terdiri atas 10 suku kata.
c. sajaknya berumus a-b-c, a-b-c, atau a-b-c-d, a-b-c-d dan sebagainya.
d. hubungannya : bagian atas merupakan sampiran dan bagian bawah merupakan isinya.
3. seloka
Perkataan seloka berasal dari bahasa Sansekerta Cloka, suatu bentuk puisi Hindu yang terdapat dalam kitab-kitab kesusastraan India seperti Ramayana dan Mahabrata. Syarat-syarat yang menentukan Cloka asli India adalah:
a. tiap-tiap bait terdiri atas 2 baris.
b. tiap-tiap baris terdiri atas 16 suku kata dan merupakan 2 potongan kalimat. Jadi setiap baris itu ada 2 x 8 suku kata.
c. biasanya berisi pelajaran atau petuah berhikmat.
d. isi bait yang satu dengan berikutnya saling berhubungan.
e. tidak tyerikat oleh sajak akhir.
seloka disebut juga pantun berbingkai. dan ke-4 pada bait perKalimat pada baris ke-2
tama diulang kembali pengucapannya pada kalimat ke-1 dan ke-3 pada bait kedua. Contoh:
Pasang berdua bunyikan tabuh (baris ke-1)
Anak gadis berkain merah (baris ke-2)
Supaya cedera jangan tumbuh (baris ke-3)
Mulut manis kecindan murah (baris ke-4)
4. gurindam
Terdiri atas dua baris dalam setiap bait. kedua baris itu berupa isi, berumus a-a, dan merupakan nasihat atau sindiran. Pengarang gurindam yang terkenal, yaitu Raja Ali haji yang mengarang Gurindam Dua Belas.
Contoh:
Gurindam Pasal 9
Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan
Bukannya manusia itulah syaitan
5. syair
Menurut para ahli, syair masuk ke Indonesia (Melayu) bersamaan dengan masuknya agama Islam. Ciri-ciri syair adalah sebagai berikut:
a. terdiri atas empat larik (baris) tiap bait
b. setiap bait memberi arti sebagai satu kesatuan
c. semua baris merupakan isi (dalam syair tidak ada sampiran)
d. sajak akhir setiap baris selalu sama (aa-aa)
e. jumlah suku kata tiap baris hampir sama (biasanya 8-12 suku kata)
f. isi syair berupa nasihat, petuah, dongeng, atau cerita.
Contoh :
Diriku hina amatlah malang
Padi ditanam tumbuhlah lalang
Puyuh di sangkar jadi belalang
Ayam ditambat disambar elang
6. karmina (pantun kilat)
Bentuk karmina seperti pantun, tetapi barisnya pendek, yaitu hanya terdiri atas dua baris. dengan demikian, karmina sering disebut sebagai pantun kilat atau pantun singkat.
Ciri-ciri karmina :
a. memiliki larik sampiran (larik ke-1)
b. memiliki jeda larik yang ditandai oleh koma (,)
c. bersajak lurus (a-a)
d. larik kedua merupakan isi (biasanya berupa sindiran)
Contoh :
Dahulu parang, sekarang besi
Dahulu sayang, sekarang benci

7.

Selasa, 16 Februari 2010

Makna Kata

Makna Kata
kata bermakna kalau dirangkai dengan maksud
kata bermakna kalau diiringi intonasi
kata bermakna kalau diikuti hati
ada kata yang asal bunyi
ada kata yang hambar tanpa rasa
ada kata yang lancar meluncur tanpa kendali
ada kata yang nyaring gemerincing mendesing membuat pusing
sehingga otak beruring-uring

Perubahan Makna

Perubahan makna adalah kata-kata yang mengalami pergeseran makna dan pemakaian karena pengaruh berbagai faktor, misalnya sosial, teknologi, pergeseran tanggagapan indra.
Perubahan makna terdiri atas tujuh macam, yaitu:
1. meluas
2. menyempit
3. ameliorasi
4. peyorasi
5. asosiasi
6. sinestesia
7. total